Kamis, 03 Februari 2011

SEJARAH CLEOPATRA

Ilmuwan Jerman menemukan Cleopatra meninggal bukan karena gigitan ular tapi minuman beracun. Ratu Sungai Nil ini diceritakan meninggal akibat gigitan ular Egyptian cobra yang mematikan.

Namun, Christoph Schaefer, ahli sejarah asal Jerman dan profesor di University of Trier, menampilkan bukti bahwa terdapat obat-obatan yang menjadi alasan kematian dan bukan reptil.
Ratu Cleopatra begitu terkenal akan kecantikannya dan tidak mungkin dirinya melakukan sesuatu yang dapat menodai kematiannya, ujar Schaefer seperti dikutip dari Telegraph.
Ia kemudian melakukan perjalanan dengan ahli lain menuju Alexandria, Mesir di mana melakukan penelitian dari bacaan medis kuno serta ahli ular. Cleopatra menginginkan kecantikan yang abadi dalam kematiannya untuk menjaga mitos dirinya, kata Schaefer dalam acara Adventure Science di stasiun televisi Jerman.
Dia mungkin saja mengkonsumsi minuman yang mengandung opium, hemlock dan aconitum. Campuran ini diketahui menyebabkan kematian tanpa rasa sakit dalam beberapa jam, sedangkan kematian akibat ular membutuhkan waktu beberapa hari dan terasa menyakitkan.

Cleopatra memerintah pada tahun 51SM hingga 30SM dan merupakan orang terakhir yang memerintah Mesir sebagai Firaun. Setelah kematiannya, Mesir menjadi provinsi Romawi.
Cleopatra merupakan sekutu dari Kaisar Romawi Julius Caesar dan menjalin hubungan dengan Jenderal Romawi, Mark Antony.
Cleopatra dan Mark Antony diceritakan memiliki tiga anak dan terdapat surat yang menyebutkan bahwa mereka telah menikah meskipun keduanya sama-sama telah berkeluarga.
Pada 44 SM, setelah pembunuhan Caesar, Cleopatra bersama Antony bertentangan dengan pewaris Caesar, Gaius Julius Caesar Oktavianus. Setelah kalah di Pertempuran Actium dari pasukan Oktavianus, Antony bunuh diri.

Cleopatra kemudian menyusul dengan meninggal pada usia 39 tahun pada 12 Agustus 30SM.
Meski cerita cintanya sangat kondang, kuburan Cleopatra dan Mark Anthony sampai kini belum diketahui. Masih misterius di mana kedua insan dimakamkan. Para arkeolog di Mesir akan memulai penggalian untuk mencari makam pasangan kekasih yang sama-sama mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.Dewan Purbakala Mesir menyatakan, pencarian akan dipusatkan di tiga lokasi yang diduga paling kuat. Ketiga lokasi berada di satu kawasan Kuil Taposiris Magna, yang berada dekat dengan Kota Alexandria di bibir pantai Laut Mediterania.

Tahun lalu, di kuil yang dibangun pada masa kekuasaan Raja Ptolemy II (282-246 SM) itu ditemukan kepala patung Cleopatra, 22 koin bergambar Cleopatra, dan sebuah topeng yang diduga milik Anthony. Di dalam kuil tersebut terdapat sejumlah ruangan. Tiga di antaranya yang berada di bawah tanah diperkirakan sebagai makam Cleopatra dan Anthony.

"Pasangan kekasih itu mungkin disemayamkan di ruangan yang sama," demikian pernyataan yang dilansir Dewan Purbakala. Penggalian akan dilakukan tim arkeolog dari Mesir dan Republik Dominika yang telah melakukan penelitian di kawasan tersebut dalam tiga tahun terakhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar